Back
12 Aug 2015
Indeks Asia Turun Tajam Setelah Devaluas Yuan Lebih Lanjut
FXStreet - Bursa Asia menyaksikan penurunan curam pada hari Rabu, memperpanjang penurunan dari sesi sebelumnya, karena minat resiko sekali lagi hancur setelah China melanjutkan dengan devaluasi kedua, Rabu.
Tingkat referensi USD/CNY ditetapkan 1,6% lebih tinggi di 6,3306 pada hari Rabu, naik dari 6,2298 pada hari Selasa ketika mata uang China itu ter-devaluasi sebesar 2%.
Profil risk-off mendominasi Asia
Benchmark Jepang Nikkei 225 kehilangan -1,20% di 20472. Patokan Australia Indeks S & P/ASX 200 diperdagangkan -1,18% lebih rendah pada 5417 poin karena langkah terbaru PBoC meningkatkan kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan eksternal Cina. Australia sangat tergantung pada China untuk ekspor.
Sementara saham-saham China juga mengikuti dan beringsut lebih rendah. Acuan Indeks Hang Seng Hong Kong kehilangan -1,64% di 24091 sementara Shanghai Composite China daratan kehilangan -0,45% saat ini dan diperdagangkan di dekat 3910.
Pada hari Selasa, aksi harga PBoC tiba-tiba mengirim harga komoditas turun tajam, memperburuk sentimen investor dan membuat ekuitas runtuh, dan mendorong mata uang berbasis komoditas dan beresiko seperti Dolar Selandia Baru dan Dolar Australia turun.
[Lihat Posisi Perdagangan Kontributor]
Tingkat referensi USD/CNY ditetapkan 1,6% lebih tinggi di 6,3306 pada hari Rabu, naik dari 6,2298 pada hari Selasa ketika mata uang China itu ter-devaluasi sebesar 2%.
Profil risk-off mendominasi Asia
Benchmark Jepang Nikkei 225 kehilangan -1,20% di 20472. Patokan Australia Indeks S & P/ASX 200 diperdagangkan -1,18% lebih rendah pada 5417 poin karena langkah terbaru PBoC meningkatkan kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan eksternal Cina. Australia sangat tergantung pada China untuk ekspor.
Sementara saham-saham China juga mengikuti dan beringsut lebih rendah. Acuan Indeks Hang Seng Hong Kong kehilangan -1,64% di 24091 sementara Shanghai Composite China daratan kehilangan -0,45% saat ini dan diperdagangkan di dekat 3910.
Pada hari Selasa, aksi harga PBoC tiba-tiba mengirim harga komoditas turun tajam, memperburuk sentimen investor dan membuat ekuitas runtuh, dan mendorong mata uang berbasis komoditas dan beresiko seperti Dolar Selandia Baru dan Dolar Australia turun.
[Lihat Posisi Perdagangan Kontributor]