Back

Pasar Saham Asia: Di jalur untuk Kenaikan Harian Pertama dalam Enam Hari, Mengikuti Reaksi Wall Street

  • Saham-saham Asia-Pasifik tetap menguat karena Wall Street melacak imbal hasil obligasi pemerintah AS yang suram setelah kenaikan suku bunga Fed 75 bp.
  • Ukuran ekuitas MSCI naik untuk pertama kalinya dalam enam hari.
  • Laporan lapangan pekerjaan Australia yang beraham menguji para pembeli AUD, kehati-hatian sebelum BOE, kalender ekonomi yang sepi semakin menghambat perdagangan.

Pasar Asia mencatat kenaikan harian terbesar dalam lebih dari seminggu selama Kamis pagi karena kenaikan suku bunga The Fed 75 basis poin (bp) tampaknya hanya terjadi sekali. Ekuitas regional juga mendukung imbal hasil obligasi pemerintah AS yang suram dan tidak adanya kondisi negatif utama dari sisi makro. Namun, sentimen hati-hati menjelang pertemuan kebijakan moneter Bank of England (BOE) dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell tampaknya mendorong para pembeli.

Meskipun demikian, indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang menghentikan tren turun lima hari dengan kenaikan harian 0,30% sementara Nikkei 225 Jepang naik 1,15% pada saat berita ini dimuat.

Saham-saham di Australia dan Selandia Baru (NZ) gagal menggambarkan dominasi para pembeli di tengah PDB Kuartal 1 Selandia Baru yang suram dan data ketenagakerjaan Australia yang beragam. ASX Australia mengalami pergerakan negatif lebih lanjut untuk dipertimbangkan karena Tiongkok mencari penjual bijih besi dengan manajemen terpusat. Selanjutnya, saham-saham di Tiongkok dan Korea Selatan juga positif, seperti di Jepang, karena perusahaan-perusahaan teknologi menuai keuntungan dari pembelian obligasi pasca The Fed.

Di tempat lain, India dan Indonesia berada di jalur yang sama sementara membukukan kenaikan tipis karena pasar mendukung penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS pasca The Fed.

Di sisi yang lebih luas, imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah AS pulih dari terendah intraday di 3,288% ke 3,364% pada saat berita ini dimuat. Meski begitu, imbal hasil obligasi acuan tetap negatif untuk hari kedua berturut-turut, baru-baru ini turun 3,1 basis poin (bp). Selain itu, Kontrak Berjangka S&P 500 melacak kenaikan Wall Street dengan kenaikan intraday sebesar 0,54% ke 3.813 pada saat ini.

Perlu dicatat bahwa Federal Reserve AS (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga terbesar sejak 1994 untuk memerangi ketakutan inflasi. Bank sentral AS juga merevisi naik prakiraan inflasi untuk tahun ini dan tahun depan sambil memangkas ekspektasi inflasi. Selanjutnya, para pengambil kebijakan juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga 50 bp atau 75 bp di pertemuan berikutnya. Namun, penolakan The Fed terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga 100 bp dan beberapa komentar terukur Ketua Jerome Powell tampaknya telah menenggelamkan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar AS sesudahnya.

Selanjutnya, kebijakan moneter Bank of England (BOE), data perumahan dan aktivitas lapis kedua dari AS dan katalis risiko dapat menghibur para pedagang ekuitas menjelang pidato Ketua The Fed Jerome Powell pada hari Jumat.

EUR/USD Hadapi Rintangan di Sekitar 1,0450 karena DXY Berbalik Sideways, HICP Zona Euro Dipantau

Pasangan EUR/USD mengalami barikade di sekitar 1,0450 karena indeks dolar AS (DXY) telah berbalik sideways setelah bergerak mundur dari 104,66. Para p
了解更多 Previous

Bisakah Dogecoin Testnet dan Sinyal Beli Ini Memicu Pemulihan untuk DOGE ke Level Ini?

Harga Dogecoin telah mengubah beberapa level support menjadi rintangan sejak Mei 2021. Kemacetan terbaru yang disebabkan oleh berbagai faktor tampakny
了解更多 Next